Film anime pembantaian iblis sebetulnya bukanlah merupakan sebuah terobosan baru bahkan termasuk generik di negara Jepang. Namun, kali ini sangatlah spesial dan berbeda karena ia tayang di tengah himpitan menyesakan dada akibat gempuran pandemi covid selama tahun 2020 yang belum kunjung selesai.
Wabah akibat virus corona telah membuat seluruh theater joker gaming online di seluruh penjuru dunia menjadi sepi oleh pengunjung salah satunya karena himbauan pemerintah. Kimetsu No Yaiba berhasil mengembalikan keadaan berangsur seperti semula manakala anak muda yang notabenenya generasi milenial tertarik untuk menontonnya di layar lebar.
Nama resmi anime tersebut adalah Kimetsu No Yaiba The Movie: Mugen Train dan sedang beranjak naik menuju predikat film terlaris sepanjang sejarah anime. Dalam tempo kurang dari dua minggu, tepatnya 10 hari saja, ia mampu menuai pemasukan sekitar 10 miliar yen atau sekiranya 1,4 miliar rupiah selama 10 hari penayangan.
Semua serba angka sepuluh, entah memang menjadi angka keberuntungan film ini atau hanyalah sebuah kebetulan semata. Sungguh fenomenal, karena film besutan Ghibli yang terkenal dengan artistiknya baru bisa menyentuh angka segitu setelah 25 hari penayangan tanpa henti di bioskop Jepang.
Mungkin anda belum mendapatkan gambaran jelas mengenai betapa larisnya Kimetsu No Yaiba menguasai pasar film layar lebar Jepang. Sebagai contoh, salah satu bioskop di pusat kota sampai harus memutar ulang jadwal tayangnya sebanyak 40 kali sehari akibat tiket terjual ludes berulang kali baik via slot online maupun on the spot.
Film Anime Pembantaian Iblis Mengalahkan Ketakutan Tertular Covid
Pasca film anime pembantaian iblis sedang berlangsung di bioskop, Jepang sedang bertarung menekan laju peningkatan covid hingga melebihi 200 kasus harian. Apa istimewanya Kimetsu No Yaiba sehingga warga Jepang melupakan ketakutannya akan resiko penularan virus corona yang semakin meningkat dari hari ke hari?
Anime ini adalah hasil adaptasi karya berupa manga yang termasuk dalam jajaran populer dengan judul serupa selama beberapa tahun terakhir. Pada dunia internasional, manga ini lebih dikenal berjudul Demon Slayer, mengisahkan Tanjiro sebagai bocah lelaki yang bertugas untuk membantai kehadiran para iblis.
Tanjiro bertekad untuk membalaskan dendam karena seluruh anggota keluarganya mati terbunuh oleh iblis secara mengenaskan. Satu – satunya anggota keluarga yang selamat dari insiden tersebut hanyalah adik perempuannya, itu pun bernasib tragis karena menjelma menjadi iblis versi terbaru.
Versi layar lebar anime ini menceritakan tentang situs judi slot terbaik pertarungan Tanjiro yang bertarung melawan segerombolan iblis pada sebuah kereta peluru Jepang. Varian komiknya hanya memiliki jilid sampai 22 buah saja, namun cetak ulangnya jika ditotalkan mencapai 100 juta eksemplar, melalui penerbit Shueisha Incorporation.
Sama seperti horor Indonesia masuk nominasi Oscar yaitu Perempuan Tanah Jahanam, anime ini selalu dipandang underrated oleh Hollywood. Padahal aktor kawakan Tom Cruise telah membuktikan versi adaptasi manga yang ia perankan telah meledak di AS, tetap saja porsi film animasi Jepang masih sangat kecil di dunia barat.
Bukan Nominasi Oscar Tapi Masuk Jajaran Box Office Jepang
Seperti tak pernah puas dengan aksi Tanjiro, publik sangat antusias menyerbu film anime pembantaian iblis lansiran Shueisha secara membabi buta. Bahkan menurut jajak pendapat survey dari Situs Idn Poker Deposit Murah, Kimetsu No Yaiba berhasil mendapatkan penghargaan sebagai serial anime terfavorit sepanjang masa oleh lembaga swasta NTT Docomo.
Netflix lagi – lagi menjadi dalang dibalik kesuksesan film bagus yang tak terdeteksi oleh radar Hollywood sehingga meraup untung besar. Mereka membeli hak siar Kimetsu No Yaiba, sehingga mendadak muncul jajaran penggemar dari mancanegara khususnya Amerika Serikat apalagi dalam masa social distancing di sana.
Salah satu formula kesuksesan anime Jepang terletak pada premis para tokoh yang begitu kompleks ketimbang sekedar menyuguhkan peperangan hitam melawan putih. Pengarang ceritanya seringkali mengajak para penonton untuk memahami motivasi karakter antagonis sehingga mampu melakukan tindakan keji dan tanpa hati nurani, bahkan termasuk perbuatan sang iblis sekalipun.
Faktor penentu meledaknya Kimetsu No Yaiba juga terletak pada aspek mengenai keberpihakan dewi fortuna terhadapnya. Sebagian besar film box office Hollywood sedang absen tahun ini akibat penundaan pasca merebaknya covid secara masif di seluruh dunia, sehingga anime tersebut merajalela memenuhi seluruh bilik tontonan yang tersedia pada suatu jaringan bioskop.
Bahkan, pesaing dari genre sejenis seperti misalnya anime Detective Conan yang sangat termashyur pun harus ikhlas menunda penayangannya. Keberanian Kimetsu No Yaiba merilis filmnya pada masa wabah bukan hanya merupakan langkah nekat, namun juga membawa harapan baru bagi industri perfilman Jepang pada akhir tahun 2020 ini.