Horor Indonesia masuk nominasi oscar merupakan sebuah momen bersejarah dalam dunia perfilman dalam negeri sepanjang masa. Sebuah mahakarya dari sutradara ternama yaitu Joko Anwar berjudul Perempuan Tanah Jahanam baru saja mendapat kehormatan untuk mewakili Indonesia pada Academy Awards.
Joko Anwar seorang pemain judi Ibcbet yang juga seorang sutradara asal Indonesia ini berhasil mengharumkan bendera merah putih berkat film buatannya tersebut.
Dalam genre horor, PTJ adalah film perdana yang membawa nama Indonesia di kancah penghargaan film internasional. Joko Anwar mengatakan bahwa ia bangga atas terpilihnya PTJ dalam salah satu nominasi piala oscar bertemakan horor karena perjuangannya sungguh bukan hal mudah.
Joko melanjutkan, film horor sedang pada titik terbawahnya di dalam negeri karena ulah para sineas lokal yang kerap kali menelurkan karya sembarangan. Alih – alih menyuguhkan kengerian dan adrenalin, mereka justru mengumbar aurat dengan adegan seksi murahan yang menjatuhkan reputasi tema horor Indonesia.
Perempuan Tanah Jahanam berusaha mendobrak semua anggapan negatif bahwa film horor adalah jenis karya berkasta rendah selama ini. Pembuktiannya yaitu sebetulnya kita mesti objektif dalam memandang jenis karya apapun asalkan ia tergarap dengan cermat dan penuh ketelitian seperti milik Joko Anwar.
Apabila di Thailand Low Season siap menggebrak industri film pada wilayah setempat, maka Perempuan Tanah Jahanam siap memasuki Hollywood. Apalagi karya cinematic universe yaitu Gundala milik Joko Anwar juga kini tengah dilirik oleh sejumlah negara maju di mana perindustrian film sangat besar.
Horor Indonesia Masuk Nominasi Oscar Membuka Pintu Menuju Hollywood
Salah satu sineas tanah air yaitu Garin Nugroho saat ini tengah menjabat sebagai ketua komite penyeleksian perfilman Indonesia dalam Academy Awards. Ia pun menyetujui anggapan yang tumbuh subur di masyarakat bahwasanya sekarang merupakan waktu paling tepat untuk berdemokrasi terhadap tema film.
Entah mengapa, semenjak belasan tahun lalu sejumlah film lokal bertemakan horor dan aksi selalu masuk dalam kategori kelas dua sehingga membuatnya makin terpuruk. Sebagai penyandang gelar pimpinan, Garin Nugroho mengemban misi untuk mencegah terjadinya stereotip atas setiap genre agar tidak timbul kesenjangan.
Saat PTJ masuk nominasi oscar di Academy Awards, sekiranya ada lima puluh sembilan judul film yang akan masuk daftar penyeleksian. Angka ini merupakan kemerosotan hingga hampir separuhnya daripada tahun lalu, pasalnya covid telah menghantam iklim industri film di seluruh dunia.
Meskipun telah terpilih, PTJ belum bisa bernapas lega karena ia harus melewati serangkaian tahap sebelum lolos kategori fitur internasional terbaik tahun 2021 nanti. Maka dari itu, Joko Anwar sendiri mengaku tetap bersyukur walaupun tidak ingin terlalu menggembar – gemborkan pencapaian yang menurutnya belum seberapa ini.
Joko Anwar yang dikenal sebagai sutradara sukses serta pemilik dari Situs Slot online terbesar di Jakarta ini juga turut berbangga kepada crew film yang telah bekerja sepenuh hati.
Bagaimanapun juga, PTJ patut merayakan sedikit pesta atau setidaknya tersenyum lebar sejenak terhadap nasibnya sekarang ini. Pasalnya, film horor asli Indonesia kerap kali menuai pujian membanjiri dari para komentator terkemuka manakala mereka telah keluar dari studio teatrikal tempat film diputar.
Memperkenalkan Unsur Segar Dalam Genre Horor Yaitu Mistisme
Horor Indonesia masuk nominasi oscar bukannya tanpa sebab, melainkan ia telah mendapat pengakuan akan sejumlah terobosan sehingga menarik perhatian. Semua orang setuju bahwasanya PTJ sukses mengenalkan sub genre terbaru dalam sebuah tema horor pada umumnya yang selama ini terdominasi oleh okultisme.
Garin Nugroho berujar tentang kehebatan PTJ dalam memenuhi kriteria sebagai syarat sebuah karya film dikatakan profesional sekelas manca negara. Apalagi unsur sinematografi yang mewah serta sarat akan nilai seni artistik membuatnya menjadi lawan yang diperhitungkan bagi sineas asal negara produsen horor seperti Jepang maupun Thailand.
PTJ juga secara tidak langsung mempromosikan adat istiadat tanah Jawa kepada mata dunia meski terbalut dengan nuansa mistis. Bisa jadi, nantinya ini akan menjadi cikal bakal bangkitnya industri film horor berkualitas dari Indonesia setelah sekian lama ia mati suri mengingat puncak kejayaannya telah lama berlalu.
Almarhum Susanna sukses menjadi ikon horor dan selalu menampilkan kengerian tersendiri pada setiap film yang ia bintangi di era 1980 an. Namun, generasi milenial minim sekali mendapat suguhan horor dengan cita rasa seni yang tinggi setelah kita memasuki awal 2000an, sehingga remaja sering memandang remeh tema horor.
Sekedar informasi, Perempuan Tanah Jahanam juga telah masuk ke dalam Melies Award sebagai Best Asian Film terselenggara di Korea Selatan. Sementara itu, pada ajang lokal pun PTJ menerima sedikitnya 17 nominasi Piala Citra pada Festival Film Indonesia sehingga masuk rekor sebagai film dengan nominasi terbanyak di ajang tersebut.