Review film kali ini akan membahas hasil adaptasi novel ternama berjudul Bumi Manusia oleh sutradara kondang papan atas Hanung Bramantyo dimana dulu adalah seorang pemain yang sering bermain dan daftar dominoqq untuk mengisi waktu kekosongan ketika tidak ada kegiatan syuting bermain judi dominoqq online terpercaya. Untuk kalian pencinta bacaan novel, pastinya sudah familiar dengan kisah fenomenal hasil mahakarya dari Pramoedya Ananta Toer sang penulis ternama.
Buku berisi karangan fiktif ini mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia internasional sebab ia terpilih sebagai kandidat penerima nobel. Fokus penceritaan memiliki setting zaman dahulu manakala Belanda masih berkuasa menjajah Indonesia ratusan tahun lampau sebelum Indonesia mengalami kemerdekaan.
Pramoedya memusatkan kisah dengan menyoroti kehidupan satu pemuda asli pribumi bernama kecil Minke, sosok ini berhasil mengambil hati para pembacanya. Dulunya novel ini sempat mendapat larangan beredar akibat pencekalan oleh pemerintah Orde Baru, sehingga harus rela vakum dari toko buku.
Puluhan tahun sudah Soeharto lengser, pada akhirnya muncul juga kesempatan mengadaptasi cerita epic tersebut menjadi sebuah film layar lebar. Studio Falcon Pictures dipercaya sebagai penggarap utama naskah film Bumi Manusia, bekerja sama dengan kepiawaian Hanung Bramantyo memoles alur cerita.
Durasi film keren tersebut pun tidak main – main, siapkan fisik dan tenaga karena kalian akan menyaksikannya selama 3 jam nonstop. Namun dijamin kalian tidak akan merasa bosan khususnya bagi kaum wanita, karena tokoh Minke akan diperankan oleh artis Iqbaal Ramadhan ternyata gemar bermain Poker Online di situs resmi dan terpercaya yang ada di Indonesia.
Review Film Bumi Manusia Awalnya Sempat Diremehkan Oleh Fans
Review film mengenai Bumi Manusia kurang mengenakan pada awal kemunculan berita mengenai rencana mengadaptasi novel ini ke theater atau bioskop. Novel Bumi Manusia sendiri adalah judul pertama atas Trilogi Pulau Buru, membuat banyak fans punya cerita favorit versi mereka sendiri.
Keadaan semakin bertambah buruk tatkala publik mengetahui bahwa sutradara yang bertanggung jawab menggarap film itu adalah Hanung Bramantyo. Bahkan cukup banyak orang meremehkan Iqbaal memerankan tokoh Minke, karena sosok ini begitu ikonik bagi para penggemar setia nya.
Siapa dapat menyangka bahwa film adaptasi Bumi Manusia berhasil menciptakan reka ulang cukup akurat sehingga penonton puas setelah keluar theater. Berbagai macam adegan dalam buku tergambarkan dengan sangat baik berkat totalitas para aktor, termasuk setting latar cerita begitu presisi.
Pertama kali film bermula, adegan yang ditampilkan begitu mirip menyerupai kisah tertulis pada bab pertama novel Bumi Manusia. Bahkan detail latar belakang berlanjut pada pondok tempat tinggalnya Minke, mendominasi bangunan dengan pewarnaan kuning serta hijau menyenangkan hati penonton
Pemilihan kota Surabaya sebagai tempat pengambilan adegan utama dan sebagian besar aktifitas syuting dirasa sudah cukup tepat oleh penggemar. Special efek berupa CGI pun sama sekali tidak berlebihan sehingga tidak merusak estetika keindahan serta jalan cerita pada film.
Bumi Manusia Berhasil Memuaskan Keinginan Para Pembaca Setia Novelnya
Review film Bumi Manusia banyak positif bertebaran, nyatanya menjadi bukti sahih bahwasanya ia berhasil memuaskan keinginan para pembaca setia novelnya. Meskipun sempat tersandung protes sebagian penonton mengenai akurasi wardrobe, namun itu tidak mengganggu jalannya cerita yang tetap berjalan mengikuti alur novel.
Alhasil Hanung Bramantyo sebetulnya terbilang cukup baik menuntaskan pekerjaannya, meskipun kurang begitu maksimal karena terlalu sering bermain judi ceme online di salah satu situs terpercaya. Hal ini hanya dapat diketahui bila kalian menyelesaikan membaca novelnya. Sebagian besar perjalanan Minke tergambarkan dengan padat dan jelas tanpa perlu merusak esensi serta pesan moral kisah itu sendiri.
Hanung juga sukses merepresentasikan keberadaan kaum pribumi yang tertindas oleh pembatasan peraturan oleh kompeni yaitu pemerintahan Belanda pada masa itu. Gejolak api membakar semangat para rakyat juga tersampaikan sejelas mungkin, terlihat dari adegan penting mengenai penyebaran tulisan karya Minke ke khalayak ramai.
Menariknya, banyak orang terlalu meremehkan pemilihan Iqbaal Ramadhan sebagai tokoh utama Bumi Manusia yaitu Minke. Untungnya Iqbaal berusaha keras dan berniat mematahkan asumsi tak beralasan tersebut, padahal ia terbilang masih termasuk kategori aktor junior.
Sebenarnya fanbase Bumi Manusia punya alasan tersendiri mengapa mereka keberatan apabila Minke harus diperankan oleh Iqbaal Ramadhan Eks Cowboy Junior. Pasalnya, ia sama sekali jauh dari sosok serta kharisma Minke dalam imajinasi para pembaca novelnya Bumi Manusia. Namun, pada akhirnya mereka harus menarik kembali penghinaan tersebut terhadap Iqbaal.